Nama : Desswara Mahardika
Kelas : 1KA27
NPM :10120295
Berikut tabel pertumbuhan penduduk :Pertumbuhan penduduk adalah suatu keadaan perubahan yang terjadi pada sewaktu-waktu serta dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu pada suatu populasi menggunakan per waktu unit dalam pengukurannya.
Year | World population | Yearly change | Net change | Density (P/Km2 | Urban pop | Urban
pop% |
2020 | 7.794,798,739 | 1,05 % | 81.330,639 | 52 | 4.378,993,944 | 56% |
2019 | 7.713,468,100 | 1.08 % | 82.377,060 | 52 | 4.299,438,618 | 56 % |
2018 | 7.631,091,040 | 1.10 % | 83.232,115 | 51 | 4.219,817,318 | 55 % |
2017 | 7.547,858,925 | 1.12 % | 83.836,876 | 51 | 4.140,188,594 | 55 % |
2016 | 7.454,022,046 | 1.14 % | 84.224,910 | 50 | 4.060,652,683 | 54 % |
2015 | 7.379,797,139 | 1.16 % | 84.506,374 | 50 | 3.981,497,663 | 54 % |
2014 | 7.295,290,765 | 1.17 % | 84.708,789 | 49 | 3.824,990,329 | 53 % |
2013 | 7.210,581,976 | 1.19 % | 84.753,917 | 48 | 3.824,990,329 | 53 % |
2012 | 7.125,828,059 | 1.20 % | 84.633,758 | 48 | 3.747,842,586 | 53 % |
2011 | 7.041,194,301 | 1.21 % | 84.370,698 | 47 | 3.671,423,872 | 52 % |
2010 | 6.956,823,603 | 1.22 % | 84.056,510 | 47 | 3.594,868,146 | 52% |
berikut tabel pegadaan penduduk dunia :
Tahun pengadaan | Perkiraan penduduk | Waktu |
800 SM | 5 juta | - |
1650 | 500 juta | 1500 |
1830 | 1 Milyar | 180 |
1930 | 2 Milyar | 100 |
1975 | 4 Milyar | 45 |
Berikut ini adalah Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk :
1. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas).
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.A) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR).
Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR = L : P × 1.000
Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam. CBR 30, termasuk kriteria tinggi.
B) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR).
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li : Pi × 1.000
Keterangan:
ASBR: Angka kelahiran khusus
Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta
C)Angka Kelahiran Umum ( General Fertility Rate/ GFR ).
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L : W(15 – 49) × 1.000
Keterangan:
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran. 1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan. Pernikahan usia dini (usia muda). Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki. Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak. 2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) Adanya program Keluarga Berencana (KB). Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan. Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS. Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan. Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir. Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
2 . Angka Kematian (Mortalitas).
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
- Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR).
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. CDR = M : P × 1.000 Keterangan: ASDR = Angka kematian kasar M = Jumlah kematian selama satu tahun P = Jumlah penduduk pertengahan tahun 1.000 = Konstanta Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam. CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi.
- Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR).
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ASDR = Mi : Pi × 1.000 Keterangan:
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu 1.000 = Konstanta.
- Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR).
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
IMR = Jumlah kematian bayi umur < 1 tahun dibagi Jumlah kelahiran bayi hidup × 1.000
Keterangan: Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini.
IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1) Faktor pendorong kematian (promortalitas).
Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya. Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah. Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya. Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas).
Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik. Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan. Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati. Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
3) Migrasi.
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain. Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi. Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Berikut ini perbedaan migrasi keluar dan migrasi masuk: Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
B. Migrasi
I. Pengertian Migrasi :
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat yang lain melewati batas administratif atau batas politik/negara. Dengan kata lain migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah yang lain. Migrasi terdapat berbagai macam, sebagai berikut :
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
II. Macam Macam Migrasi
1. Migrasi internasional dibagi menjadi 3, sebagai berikut :
-imigrasi : masuknya penduduk ke suatu negara
-emigrasi : keluarnya penduduk ke negara lain
-remigrasi : kembalinya penduduk ke negara kedua
2. Migrasi nasional dibagi menjadi 4, sebagai berikut :
- urbanisasi : dari desa ke kota
- transmigrasi : dari pulau ke pulau
- ruralisasi : dari kota ke desa
- evakuasi : dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
III. Proses migrasi mempunyai beberapa cara, yaitu :
1) migrasi ia menetap di suatu wilayah
2) Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
3) Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia. Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.
IV. Akibat dari sebuah Migrasi
Dalam kegiatan migrasi terdapat dampak(akibat) dari sebuah migrasi yang mimiliki dampak positif juga negatif, sebagai berikut :
1. Dampak Migrasi Internasional
2. Dampak Imigrasi
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Imigrasi :
(+)- Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
- Adanya penanaman modal asing yang mempercepat pembangunan.
- Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
- Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.
(-)
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
- Imigran yang masuk ada kalanya diantara mereka memiliki tujuan yang kurang baik. Seperti : pengedar narkoba, atau bertujuan politik.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif emigrasi :
(+)
- Menambah devisa bagi negara.
- Mengurangi ketergantungan tenaga ahli luar negeri.
- Dapat memperkenalkan kebudayaan ke luar negeri.
(-)
- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
- Emigrasi tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari transmigran :
(+)
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja daerah yang padat penduduknya.
- Dapat meningkatkan produksi pertanian.
- Dapat mempercepat persebaran Penduduk.
(-)
- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.
- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Urbanisasi :
(+)
- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
- Mengurangi Jumlah Pengangguran di desa.
- Meningkatkan taraf hidup di desa.
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
- Perekonomian di kota semakin berkembang.
(-)
- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.
- Produktivitas pertanian di desa menurun.
- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.
- Meningkatnya pengangguran di kota.
- Timbulnya permukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.
- Lalu lintas dikota menjadi padat.
V. Struktur Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalam sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk keluarga ini termasuk keluarga yang cukup mampu Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.
VI. Piramida Penduduk.
Apa Itu Piramida Penduduk?
Piramida penduduk adalah sebuah grafik tentang susunan penduduk dilihat dari umurnya pada saat tertentu. Dinamakan piramida karena grafik tersebut umumnya berbentuk menyerupai piramid.
Bagaimana Cara Menyusun Piramida Penduduk?
Untuk menyusun piramida penduduk, sebelumnya harus dilakukan sensus penduduk. Penduduk yang disensus lalu dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Umumnya, penduduk laki-laki ada di sebelah kiri dan penduduk perempuan di sebelah kanan. Setelah itu, akan dibuat pembagian umur yang sama di antara laki-laki maupun perempuan. Misalnya, periode 5 tahunan yang membagi umur 0-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30, 31-35, 36-40, dan seterusnya. Sumbu Y (sumbu vertikal) diperuntukkan bagi pembagian umur. Pembagian umur ini dimulai dengan usia paling muda di dasar piramida, dilanjutkan dengan usia yang semakin tua menuju atas piramida. Puncak piramida sering disebut sebagai sistem open end interval, contohnya, untuk umur 75 tahun seterusnya cukup dituliskan sebagai 75+ saja. Sementara, sumbu X (sumbu horizontal) diperuntukkan bagi jumlah penduduk, baik secara absolut ataupun persentase. Sama dengan grafik yang telah kamu ketahui selama ini, besarnya balok diagram tentu harus sama untuk setiap kelompok umur di dalamnya. Nah, piramida penduduk di negara satu dengan negara lainnya pasti berbeda satu sama lainnya !
Apa Fungsi Dari Piramida Penduduk?
Disusunnya piramida penduduk pasti memiliki fungsi. Di antaranya untuk :
1. Mendapatkan informasi komposisi penduduk sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya, jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan, model pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, hingga usia produktif dan nonproduktif.
2. Memberikan gambaran jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
3. Menganalisis program Keluarga Berencana (KB) dan tenaga kerja.
4. Memberikan informasi yang penting dalam pembangunan negara atau wilayah.
Bentuk-Bentuk Piramida Penduduk
Sebelumnya, kita mengetahui bahwa piramida penduduk akan memiliki bentuk yang berbeda antara sebuah negara dan negara lainnya, ini dia bentuk-bentuk piramida penduduk yang ada:
1. Piramida kerucut/muda/ekspansif
(dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dll.)Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat cepat. Angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih banyak daripada penduduk dengan usia tua. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin sedikit jumlahnya. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya tinggi.
2. Piramida nisan/tua/dewasa/konstruktif
(dijumpai di negara-negara tua, seperti Jepang, Swedia, Amerika Serikat, dll.)Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk di dalamnya bersifat lambat. Angka kelahiran lebih rendah daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih sedikit daripada penduduk dengan usia muda. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin banyak jumlahnya. Dengan kondisi yang demikian, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya rendah.
3. Piramida stasioner/tetap
(dijumpai di negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dll.)Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk ketiga ini cenderung tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya pun demikian. Jumlah penduduk dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali usia yang paling tua.
Angka kelahiran dan angka kematian seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Karena itu, jumlah penduduk dengan usia muda dan dengan usia tua dapat dikatakan seimbang.
Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya nol.
Cara Membaca Piramida Penduduk
Pada saat membaca piramida penduduk, kamu dapat menemukan dominasi usia penduduk dengan cara melihat ketebalan grafik di dalamnya. Jika piramida tebal di bawah, berarti ada lebih banyak penduduk usia muda, dan begitupun sebaliknya.
Untuk mengetahui dominasi jenis kelamin, kamu dapat melihat tebalnya piramida di sisi tertentu. Sisi yang lebih tebal (kiri/kanan) menunjukkan jenis kelamin yang lebih dominan.
Untuk mengetahui angka kelahiran, kamu dapat melihat ketebalan dasar piramida. Jika dasarnya tebal, maka angka kelahiran tinggi, dan begitupun sebaliknya.
VII. Pengertian dari Rasio Ketergantungan.
Rasio ketergantungan adalah salah satu indikator demografis yang sangat penting untuk dipelajari para demografer dan geografer sosial. Karena, indikator ini berhubungan erat dengan kondisi ekonomi dan potensi pengembangan suatu wilayah.Zaman Batu Muda
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dan lain-lain. Beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain :
Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J. L. Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr. N. J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J. C. Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemukapemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
X. Budaya
Barat
Budaya barat adalah suatu cara yang terus
berkembang dan diakui oleh masyarakat yang akan diwariskan dari generasi ke
generasi, masyarakat akan selalu melakukannya. Sebuah budaya terbentuk dari
banyak hal mulai dari sistem agama hingga hal hal yang berkaitan dengan hal-hal
yang mendasar dalam sebuah kehidupan.
Budaya barat banyak dikaitkan dengan
budaya yang ada di Eropa. Padahal tidak semua budaya di eropa seperti budaya
barat yang kita kenal. Budaya barat memiliki artian yang luas yang menyangkut
beberapa aspek. Aspek yang dapat dinilai untuk mengkategorikan budaya barat
ialah norma sosial,
nilai etika, adat istiadat,
sistem politik, teknologi yang digunakan, agama yang dianut, dan lain-lain.
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian-pertumbuhan-penduduk/
https://ismibloggy.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia
https://brainly.co.id/tugas/1273920
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi-penduduk?page=all
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/piramida-penduduk-geografi-kelas-11-k13-revisi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar