Minggu, 18 Oktober 2020

Tugas Individu, Keluarga dan Masyarakat

Nama : Desswara Mahardika
NPM : 10120295
KELAS : 1KA27


Tugas Individu, Keluarga dan Masyarakat

A. Pertumbuhan Individu.

- Pengertian individu
- Pengertian Pertumbuhan individu
- Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

B. Fungsi Keluarga.

- Pengertian fungsi keluarga
- Macam Macam fungsi Keluarga

C. Individu, keluarga, dan masyarakat

- Pengertian keluarga
- Pengertian Masyarakat
- Menyebutkan 2 golongan masyarakat
- Perbedaan kelompok masyarakat industri dan non industri

D. Hubungan Antara Individu keluarga dan masyarakat

- Makna individu
- Makna keluarga
- Makna Masyarakat
- Penjelasan hubungan antara individu, keluarga, dan kelompok

A. Pertumbuhan individu.

    Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.

Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan perilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di Indonesia individunya menjunjung tinggi perilaku sopan santun dan beretika dalam bersosialisasi.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

  1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
  2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
  3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
  4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi.

    Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:

1. Faktor Biologis Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama. 

2. Faktor Geografis Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

3. Perbedaan kebudayaan dapat memengaruhi kepribadian anggotanya, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga. Dari semua faktor-faktor  di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.



B. Fungsi Keluarga.

Pengertian Keluarga Dan Fungsi keluarga.

1.    Fungsi biologis Untuk meneruskan keturunan.Memelihara dan membesarkan anak.Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.Memelihara dan merawat anggota keluarga.


2.    Fungsi Psikologis Memberikan kasih sayang dan rasa aman.Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.Memberikan Identitas anggota keluarga. 

3.    Fungsi Sosialisasi Membina sosialisasi pada anak. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

4.    Fungsi Ekonomi Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb. 

5.     Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya. 
b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang  dewasa. 
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

6.    Fungsi Ekonomis Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

7.    Fungsi Rekreatif  Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

8.    Fungsi Biologis  Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
 pengertian keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga (berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal bersama pada suatau tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling membutuhkan / ketergantungan. 

Fungsi Keluarga dan Kehidupan Manusia Dalam kehidupan manusia, keluarga memiliki beberapa fungsi dasar sebagai berikut :
1. Fungsi pendidikan moral dan juga akhlak anak
2. Fungsi sosialisasi kehidupan untuk anak
3. Fungsi perlindungan untuk setiap anggota keluarga
4. Fungsi perasaan dan pemberi kasih sayang antar sesama anggota keluarga
5. Fungsi pendidikan dan juga penanaman ilmu dan praktik agama
6. Fungsi penyedia kebutuhan ekonomi untuk anggota keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
7. Fungsi biologis sebagai sebuah bagian untuk memperbanyak keturunan / generasi penerus
8. Fungsi kasih sayang, rasa aman, dan perhatian antar sesama anggota keluarga
9. Fungsi rekreatif untuk setiap anggota keluarga dari berbagai macam aktivitas keseharian.

Jenis Jenis Keluarga, keluarga memiliki beberapa jenis sebagai berikut :
Secara umum, keluarga dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu keluarga inti, keluarga konjugal, dan keluarga luas.
1. Keluarga Inti Keluarga inti merupakan jenis keluarga yang paling dasar sekaligus paling kecil cakupannya. Meskipun begitu, keluarga inti merupakan jenis keluarga yang memegang peranan terbesar dalam kehidupan setiap orang. Jenis keuarga ini hanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak.

2. Keluarga Konjugal Jenis keluarga konjugal merupakan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, yang dilengkapi dengan keberadaan / interaksi dari orang tua ayah atau pun ibu (kakek, nenek). Dibandingkan dengan keluarga inti, cakupan keluarga konjugal cenderung jauh lebih luas dan juga lebih kompleks.

3. Keluarga Luas Keluarga luas merupakan jenis keluarga dengan jumlah personil dan juga luas cakupan paling besar. Keluarga luas terdiri dari personil keluarga konjugal yang telah dilengkapi dengan keberadaan kerabat yang lebih kompleks seperti paman, bibi, sepupu, dan berbagai personel keluarga lainnya.



C. Individu, Keluarga, Dan Masyarakat.

Pengertian Keluarga.
    Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga (berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal bersama pada suatau tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling membutuhkan / ketergantungan.
    Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga conjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pengertian Masyarakat.

Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih  abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih  abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Golongan Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan yaitu :

    1. Masyarakat Majemuk

Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai minoritas selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan formal, seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi atau pada jaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang di Indonesia. Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak untuk berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai masyarakat multikultural. Uraian berikutnya adalah mengenai dengan penjelasan mengenai apa itu golongan minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan golongan dominan, dan disusul dengan penjelasan mengenai multikulturalisme. Tulisan akan diakhiri dengan saran mengenai bagaimana memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia.

    2. Masyarakat Majemuk Indonesia

    Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah contoh dari masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua contoh-contoh dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari masyarakat majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa, dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam perspektif hubungan kekuatan, sistem nasional atau pemerintahan nasional adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa adalah minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan perantara, yang posisi ini di Hindia Belanda dipegang oleh golongan Cina, Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para birokrat (priyayi) digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau primitif.


Perbedaan antara Kelompok Masyarakat Non Industri dan Industri.

1. Masyarakat Non Industri
    Kita telah tahu secara garis besar bahwa, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

a. Kelompok primer
    Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya. 

b. Kelompok Sekunder

    Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah: Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi. Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91). Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.

2.    Masyarakat Industri

    Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.



D. Hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat

Makna Individu.

    Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

Makna Keluarga.

    Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.

Makna Masyarakat.

    Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat

    Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.



E. Urbanisasi.

    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.


Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern.
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.
- Lapangan pekerjaan di kota yang lebih luas.
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.

Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
- Lahan pertanian semakin sempit.
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa Keuntungan Urbanisasi.
- Memoderenisasikan warga desa.
- Menambah pengetahuan warga desa.
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah.
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa.


Proses Terjadinya
    Urbanisasi Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja.
    Urbanisasi Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.


DAFTAR PUSTAKA

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-keluarga-fungsi-keluarga-dan-jenis-jenis-keluarga/
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan.html
https://arfanart.wordpress.com/2011/11/11/makalah-isd-bab-3/
https://firmantauhid.wordpress.com/2014/10/24/pengertian-individu-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan/

Senin, 05 Oktober 2020

TUGAS PERTUMBUHAN PENDUDUK

 

Nama : Desswara Mahardika

Kelas : 1KA27

NPM :10120295


 

Pertumbuhan penduduk adalah suatu keadaan perubahan yang terjadi pada sewaktu-waktu serta dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu pada suatu populasi menggunakan per waktu unit dalam pengukurannya.

Berikut tabel pertumbuhan penduduk : 

Year

World population

Yearly change

Net change

Density (P/Km2

Urban pop

Urban pop%

2020

7.794,798,739

1,05 %

81.330,639

52

4.378,993,944

56%

2019

7.713,468,100

1.08 %

82.377,060

52

4.299,438,618

56 %

2018

7.631,091,040

1.10 %

83.232,115

51

4.219,817,318

55 %

2017

7.547,858,925

1.12 %

83.836,876

51

4.140,188,594

55 %

2016

7.454,022,046

1.14 %

84.224,910

50

4.060,652,683

54 %

2015

7.379,797,139

1.16 %

84.506,374

50

3.981,497,663

54 %

2014

7.295,290,765

1.17 %

84.708,789

49

3.824,990,329

53 %

2013

7.210,581,976

1.19 %

84.753,917

48

3.824,990,329

53 %

2012

7.125,828,059

1.20 %

84.633,758

48

3.747,842,586

53 %

2011

7.041,194,301

1.21 %

84.370,698

47

3.671,423,872

52 %

2010

6.956,823,603

1.22 %

84.056,510

47

3.594,868,146

52%



berikut tabel pegadaan penduduk dunia :

Tahun pengadaan

Perkiraan penduduk

Waktu

800 SM

5 juta

-

1650

500 juta

1500

1830

1 Milyar

180

1930

2 Milyar

100

1975

4 Milyar

45


  Berikut ini adalah Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk :


1. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas).

  Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.

A) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR).

     Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

CBR = L : P × 1.000 

Keterangan :

CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 
1.000 : Konstanta

Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam. CBR 30, termasuk kriteria tinggi.

B) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR).
     Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

ASBR = Li : Pi × 1.000

Keterangan:
 
ASBR: Angka kelahiran khusus 
Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu 
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun 
1.000 : Konstanta 

C)Angka Kelahiran Umum ( General Fertility Rate/ GFR ).
 
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

GFR = L : W(15 – 49) × 1.000 

Keterangan:

GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta

  Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran. 1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan. Pernikahan usia dini (usia muda). Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki. Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak. 2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) Adanya program Keluarga Berencana (KB). Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan. Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS. Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan. Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir. Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.

2 . Angka Kematian (Mortalitas).
  Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.

Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR).
     Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. CDR = M : P × 1.000 Keterangan: ASDR = Angka kematian kasar M = Jumlah kematian selama satu tahun P = Jumlah penduduk pertengahan tahun 1.000 = Konstanta Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam. CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi.

Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR).
     Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ASDR = Mi : Pi × 1.000 Keterangan: 
ASDR = Angka kematian khusus 
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu 1.000 = Konstanta.

Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR).
    Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. 
IMR = Jumlah kematian bayi umur < 1 tahun dibagi Jumlah kelahiran bayi hidup × 1.000 
Keterangan: Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini. 
IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1) Faktor pendorong kematian (promortalitas).

     Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya. Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah. Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya. Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.

2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas).

     Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik. Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan. Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati. Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut. 

3) Migrasi.

     Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain. Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi. Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Berikut ini perbedaan migrasi keluar dan migrasi masuk: Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.

B. Migrasi


I. Pengertian Migrasi :

     Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat yang lain melewati batas administratif atau batas politik/negara. Dengan kata lain migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah yang lain. Migrasi terdapat berbagai macam, sebagai berikut :

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

II. Macam Macam Migrasi


1. Migrasi internasional dibagi menjadi 3, sebagai berikut :

-imigrasi : masuknya penduduk ke suatu negara

-emigrasi : keluarnya penduduk ke negara lain

-remigrasi : kembalinya penduduk ke negara kedua

2. Migrasi nasional dibagi menjadi 4, sebagai berikut :

- urbanisasi : dari desa ke kota

- transmigrasi : dari pulau ke pulau

- ruralisasi : dari kota ke desa

- evakuasi : dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman


III. Proses migrasi mempunyai beberapa cara, yaitu :


1) migrasi ia menetap di suatu wilayah 

2) Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya

3) Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia. Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.


IV. Akibat dari sebuah Migrasi


     Dalam kegiatan migrasi terdapat dampak(akibat) dari sebuah migrasi yang mimiliki dampak positif juga negatif, sebagai berikut :

1. Dampak Migrasi Internasional
2. Dampak Imigrasi

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Imigrasi :

(+)

- Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
- Adanya penanaman modal asing yang mempercepat pembangunan.
- Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
- Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.

(-)

- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
- Imigran yang masuk ada kalanya diantara mereka memiliki tujuan yang kurang baik. Seperti : pengedar narkoba, atau bertujuan politik.


Berikut ini adalah dampak positif dan negatif emigrasi :
(+)

- Menambah devisa bagi negara.
- Mengurangi ketergantungan tenaga ahli luar negeri.
- Dapat memperkenalkan kebudayaan ke luar negeri.

(-)

- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
- Emigrasi tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari transmigran :

(+)

- Meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja daerah yang padat penduduknya.
- Dapat meningkatkan produksi pertanian.
- Dapat mempercepat persebaran Penduduk.

(-)

- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.
- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi.

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Urbanisasi :

(+)

- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
- Mengurangi Jumlah Pengangguran di desa.
- Meningkatkan taraf hidup di desa.
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
- Perekonomian di kota semakin berkembang.

(-)

- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.
- Produktivitas pertanian di desa menurun.
- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.
- Meningkatnya pengangguran di kota.
- Timbulnya permukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.
- Lalu lintas dikota menjadi padat.

V. Struktur Struktur Penduduk



Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalam sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk keluarga ini termasuk keluarga yang cukup mampu Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:

 • Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
 • Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
 • Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.

VI. Piramida Penduduk.



Apa Itu Piramida Penduduk?
     Piramida penduduk adalah sebuah grafik tentang susunan penduduk dilihat dari umurnya pada saat tertentu. Dinamakan piramida karena grafik tersebut umumnya berbentuk menyerupai piramid.
Bagaimana Cara Menyusun Piramida Penduduk?

     Untuk menyusun piramida penduduk, sebelumnya harus dilakukan sensus penduduk. Penduduk yang disensus lalu dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Umumnya, penduduk laki-laki ada di sebelah kiri dan penduduk perempuan di sebelah kanan. Setelah itu, akan dibuat pembagian umur yang sama di antara laki-laki maupun perempuan. Misalnya, periode 5 tahunan yang membagi umur 0-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30, 31-35, 36-40, dan seterusnya. Sumbu Y (sumbu vertikal) diperuntukkan bagi pembagian umur. Pembagian umur ini dimulai dengan usia paling muda di dasar piramida, dilanjutkan dengan usia yang semakin tua menuju atas piramida. Puncak piramida sering disebut sebagai sistem open end interval, contohnya, untuk umur 75 tahun seterusnya cukup dituliskan sebagai 75+ saja. Sementara, sumbu X (sumbu horizontal) diperuntukkan bagi jumlah penduduk, baik secara absolut ataupun persentase. Sama dengan grafik yang telah kamu ketahui selama ini, besarnya balok diagram tentu harus sama untuk setiap kelompok umur di dalamnya. Nah, piramida penduduk di negara satu dengan negara lainnya pasti berbeda satu sama lainnya !

Apa Fungsi Dari Piramida Penduduk?


Disusunnya piramida penduduk pasti memiliki fungsi. Di antaranya untuk :
1. Mendapatkan informasi komposisi penduduk sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya, jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan, model pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, hingga usia produktif dan nonproduktif.
2. Memberikan gambaran jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
3. Menganalisis program Keluarga Berencana (KB) dan tenaga kerja.
4. Memberikan informasi yang penting dalam pembangunan negara atau wilayah.
Bentuk-Bentuk Piramida Penduduk
     Sebelumnya, kita mengetahui bahwa piramida penduduk akan memiliki bentuk yang berbeda antara sebuah negara dan negara lainnya, ini dia bentuk-bentuk piramida penduduk yang ada:

1. Piramida kerucut/muda/ekspansif

(dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dll.)
     Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat cepat. Angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih banyak daripada penduduk dengan usia tua. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin sedikit jumlahnya. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya tinggi.

2. Piramida nisan/tua/dewasa/konstruktif

(dijumpai di negara-negara tua, seperti Jepang, Swedia, Amerika Serikat, dll.)
    Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk di dalamnya bersifat lambat. Angka kelahiran lebih rendah daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih sedikit daripada penduduk dengan usia muda. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin banyak jumlahnya. Dengan kondisi yang demikian, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya rendah.

3. Piramida stasioner/tetap

(dijumpai di negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dll.)
     Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk ketiga ini cenderung tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya pun demikian. Jumlah penduduk dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali usia yang paling tua.
     Angka kelahiran dan angka kematian seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Karena itu, jumlah penduduk dengan usia muda dan dengan usia tua dapat dikatakan seimbang.
Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya nol.
Cara Membaca Piramida Penduduk

     Pada saat membaca piramida penduduk, kamu dapat menemukan dominasi usia penduduk dengan cara melihat ketebalan grafik di dalamnya. Jika piramida tebal di bawah, berarti ada lebih banyak penduduk usia muda, dan begitupun sebaliknya.
Untuk mengetahui dominasi jenis kelamin, kamu dapat melihat tebalnya piramida di sisi tertentu. Sisi yang lebih tebal (kiri/kanan) menunjukkan jenis kelamin yang lebih dominan.
Untuk mengetahui angka kelahiran, kamu dapat melihat ketebalan dasar piramida. Jika dasarnya tebal, maka angka kelahiran tinggi, dan begitupun sebaliknya.

VII. Pengertian dari Rasio Ketergantungan.

    Rasio ketergantungan adalah salah satu indikator demografis yang sangat penting untuk dipelajari para demografer dan geografer sosial. Karena, indikator ini berhubungan erat dengan kondisi ekonomi dan potensi pengembangan suatu wilayah.

VIII. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Zaman Batu 

Tua Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia.

Zaman Batu Muda 

Pada zaman batu muda memiliki ciri-ciri seperti : mulai menetap dan membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani, dan berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

IX. Kebudayaan Hindu, Bhuda dan Islam - Kebudayaan Hindu & Budha


Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dan lain-lain. Beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain :

Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J. L. Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.

Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr. N. J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J. C. Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

Kebudayaan Islam

Abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemukapemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.

X. Budaya Barat

Budaya barat adalah suatu cara yang terus berkembang dan diakui oleh masyarakat yang akan diwariskan dari generasi ke generasi, masyarakat akan selalu melakukannya. Sebuah budaya terbentuk dari banyak hal mulai dari sistem agama hingga hal hal yang berkaitan dengan hal-hal yang mendasar dalam sebuah kehidupan.

Budaya barat banyak dikaitkan dengan budaya yang ada di Eropa. Padahal tidak semua budaya di eropa seperti budaya barat yang kita kenal. Budaya barat memiliki artian yang luas yang menyangkut beberapa aspek. Aspek yang dapat dinilai untuk mengkategorikan budaya barat ialah norma sosial, nilai etika, adat istiadat, sistem politik, teknologi yang digunakan, agama yang dianut, dan lain-lain.

 

Sumber:
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian-pertumbuhan-penduduk/
https://ismibloggy.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia
https://brainly.co.id/tugas/1273920
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi-penduduk?page=all
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/piramida-penduduk-geografi-kelas-11-k13-revisi/
https://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/sebutkan-tiga-jenis-struktur-penduduk/
http://sujuddermawan.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html
https://dosensosiologi.com/budaya-barat/

TUGAS TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM

  Jelaskan point penialian untuk 2 dari jenis metric, perangkat lunak. Jawab : ·         METRIC PROGRAM ( SOURCE KODE ) ·         Comp...